SOSIALISASI PENTASHIHAN AL-QUR’AN
USHULUDDIN554x ditampilkan Berita
Guluk-Guluk – Instika – Prodi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuludin Instika bekerjasama dengan Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) mengadakan sosialisasi pentashihan al-Qur’an dengan tema Pembinaan Pentashihan al-Qur’an di Aula Mini Instika, Kamis (27/4/2017).
Kegiatan itu diikuti oleh pimpinan Instika, beberapa dosen IQT, mahasiswa/i IQT yang terkumpul dalam Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ IQT). Dari pihak LPMQ yang hadir dan sekaligus menjadi narasumber adalah H. Fahrur Razi, M.A., selaku pentashih pada LPMQ, dan Abdul. Hakim, M.Si., peneliti pada LPMQ.
Dr. Ach. Maimun, M.Ag., Wakil Rektor I, dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada pihak LPMQ yang bersedia hadir ke Instika untuk memberikan bimbingan kepada mahasiswa/i IQT tentang pentashihan al-Qur’an. “Sehingga anak-anak didik kami dapat mengetahui bagaimana memverifikasi, menerjemah, dan mentashih al-Qur’an,” terangnya.
Selain itu, Wakil Rektor I mengharapkan kerjasama semacam itu terus berlanjut. Tidak lupa, WR I menyampaikan terimakasih kepada Kajur IQT yang tekun menjalin kerjasama dengan berbagai instansi yang berkaitan dengan pengembangan keilmuan IQT.
Kajur IQT Fathurrosyid, M.Th.I., yang memoderatori acara tersebut mengatakan bahwa kerjasama semacam itu adalah baru pertama kali dan satu-satunya dilaksanakan di Madura tepatnya di kampus Instika. “Tidak pernah sebelumnya PTAI se Madura yang mengadakan kerjasama semacam ini,” jelasnya.
Kerjasama itu, bermula dari pelaksanaan Rihlah Ilmiah HMJ IQT Putri Instika ke beberapa lembaga ilmu al-Qur’an, salah satunya ke LPMQ. “Rihlah yang menghasilkan kerjasama itu kami laksanakan tahun 2013, dan alhamdulillah bisa terealisasikan saat ini,” imbuhnya.
Sementara itu, selain menyampaikan tentang tata cara pentashihan dan penerbitan al-Qur’an, Fahrur Rozi, M.A., juga memberitahukan bahwa terdapat sekelompok orang yang ingin memprovokasi tentang penerbitan al-Qur’an. Misalnya, seringkali ada beberapa orang lewat media sosial mengabarkan bahwa ada tambahan kata pada ayat-ayat tertentu dalam al-Quran terbitan Indonesia sehingga al-Qur’an tersebut tidak layak untuk dibaca dan menyesatkan. “Kabar semacam ini adalah hoax,” tandasnya.
LPMQ telah melakukan verifikasi atau menelaah secara cermat terhadap teks atau ayat yang katanya ada tambahan yang secara sengaja dilakukan untuk menyesatkan umat Islam. Rupanya hal itu tidak benar. Fahrur Rozi menghimbau umat Islam tidak terprovokasi dan pecah belah dengan adanya kabar hoax.
Pada kegiatan itu, Abdul Hakim, M.Si., membagi-bagikan al-Qur’an secara gratis kepada peserta yang hadir saat itu. Al-Qur’an yang dibagikan itu unik karena disusun khusus untuk orang yang ingin mengkhatamkan al-Qur’an dalam waktu 7 hari (seminggu). Al-Qur’an semacam ini lumrah disebut Fami bi Syauqin yang arti harfiahnya “Bibirku selalu rindu (membaca al-Qur’an).
Kegiatan sosialisasi pentashihan al-Qur’an yang dimulai jam 09:00 WIB itu, berakhir jam 12:45 WIB siang. (Masykur Arif/LP2D)