Sehari Fakultas Ushuluddin Bedah Dua Buku

USHULUDDIN Jumat, 30 Oktober 2020 05:06 WIB
2742x ditampilkan Galeri Headline Berita

Zoom - INSTIKA - Sebagai ikhtiar memperkuat dunia literasi dan menawarkan sistem pemahaman baru terhadap tafsir Al-Quran, Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) Guluk-Guluk Sumenep menggelar bedah dua buku, Kamis (29/10/2020), secara daring.

Buku pertama yang dibedah berjudul "Tafsir Maqashidi: Memahami Metode dan Pendekatan Baru Ilmu Al-Quran" karya Prof Dr Wasfy Ashour.

Buku kedua berjudul "Pragmatika Al-Qur'an: Teori dan Aplikasinya terhadap Kisah Maryam dalam Al-Qur'an" karya Dr Fathurrosyid MThI.

Bedah buku yang pertama dimulai pukul 14.00 WIB hingga selesai sekitar pukul 17:00 WIB. Sedangkan bedah buku kedua dimulai pukul 19.00 WIB hingga sekitar pukul 21:30 WIB.

Bedah buku yang pertama menghadirkan penulisnya langsung, Prof Dr Wasfy Ashour, seorang pemikir internasional, guru besar ushul fiqh dan maqashid syariah dan ketua umum Persatuan Ulama Muslim Internasional.

Selain menghadirkan penulisnya juga menghadirkan penerjemahnya ke dalam bahasa Indonesia, yakni Dr Ulya Fikriyati yang tak lain adalah dosen tetap Fakultas Ushuluddin INSTIKA.

Sebagai pembedah, hadir Dr H Muhammad Ulinnuha  Lc MA dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IIQ Jakarta.

Acara bedah buku yang pertama ini dimoderatori oleh Abd Rohman MPd, selaku kepala bagian administrasi akademik Ushuluddin INSTIKA.

Sementara itu, bedah buku kedua juga menghadirkan penulisnya langsung, yakni Dr Fathurrosyid MThI yang tak lain adalah Dekan Fakultas Ushuluddin INSTIKA sendiri.

Hadir sebagai pembedah pertama, yakni Prof Dr KH Abdul Mustaqim MAg. Prof Mustaqim ini merupakan Guru Besar Ilmu al-Qur'an dan Tafsir UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Pembedah kedua adalah Prof (Ass) Dr M Fauzan Zenrif MAg dosen Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang. Sedangkan pembedah ketiga adalah Dr. (Cand) Syukron Affani MA dosen IAIN Madura.

Bedah buku yang kedua ini dimoderatori oleh Wakil Dekan Fakultas Ushuluddin INSTIKA, Mahmudi MFilI.

Menurut Dr Fathurrosyid selaku dekan Fakultas Ushuluddin, acara bedah dua buku tersebut bertujuan memperkenalkan pemikiran alternatif dalam memahami Al-Quran di tengah dua kecenderungan paradigma pemikiran yang tekstualis dan liberalis.

"Kedua paradigma di atas tentu hanya melahirkan sikap religiusitas aktif dan religiusitas pasif. Karena itu, dibutuhkan perangkat keilmuan alternatif sebagai balancing agar menjadi religiusitas aktif-cum-pasif. Model pemikiran yang demikian, kami tawarkan dalam acara Bedah Buku Daring, Fakuktas Ushuluddin INSTIKA," katanya yang ditulis di akun Facebooknya.

Secara keseluruhan acara bedah dua buku melalui Zoom ini diikuti kurang lebih 300 peserta, baik dari kalangan akademisi maupun masyarakat pada umumnya yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri. Dan acara ini juga bisa dilihat secara langsung di YouTube INSTIKA Channel.

Penulis: Masykur Arif (LP2D)